DINAMIKA ORGANISASI
Di dalam sebuah organisasi tentu akan terjadi suatu dinamika dimana menuntut perhatian pengurus dan anggotanya. Dinamika organisasi yang harus dikelola secara cerdas dan konstruktif ialah terletak pada konflik yang sering timbul di suatu organisasi, karena dalam kenyataannya konflik tidak selamanya bersifat destruktif akan tetapi akan mampu meningkatkan produktifitas suatu organisasi apabila dapat di atasi dan dikelola dengan baik.
MANFAAT ORGANISASI
a. Menumbuhkan rasa kebersamaan
b. Mempekuat tali persaudaraan
c. Menyebarkan rasa tolong menolong
MANFAAT ORGANISASI
a. Menumbuhkan rasa kebersamaan
b. Mempekuat tali persaudaraan
c. Menyebarkan rasa tolong menolong
d. Memperkaya informasi
e. Meningkatkan kualitas pribadi
f. Membangkitkan semangat juang.
g. Menungkatkan kualitas fakir
h. Mengurangi sifat egoisme
i. Membina kesatuan berfikir untuk menyamakan pemahaman mencapai tujuan.
j. Melatih toleransi
PROSES ORGANISASI
Proses dalam kamus bahasa Indonesia berarti rangkaian suatu tindakan. Sedangkan proses dalam buku organisasi karangan Gibso Invancevich Donnelly adalah berkenaan dengan aktifitas yang memberi kehidupan pada skema organisasi tersebut. Proses Organisasi merupakan jiwa bagi struktur Organisasi. Jika proses tersebut tidak berjalan dan tidak berfingsi dengan baik, maka masalah yang tidak pernah diharapkan akan timbul dalam sebuah organisasi.
PENGERTIAN KONFLIK
Konflik biasanya timbul dalam organisasi sebagai hasil adanya masalah-masalah komunikasi, hubungan pribadi, atau struktur organisasi. Karakteristik-karakteristik kepribadian tertentu, seperti otoriter atau dogmatis juga dapat menimbulkan konflik. Arti konflik banyak dikacaukan dengan banyaknya definisi dan konsepsi yang saling berbeda. Pada hakekatnya konfilk dapat didefinisikan sebagai segala macam interaksi pertentangan atau antagonistik antara dua atau lebih pihak. Konflik Organisasi (organizational conflict) adalah ketidaksesuaian antara dua atau lebih anggota-anggota atau kelompok organisasi yang timbul karena adanya kenyataan bahwa mereka harus membagi sumber daya- sumber daya yang terbatas atau kegiatan-kegiatan kerja dan atau kenyataan bahwa mereka mempunyai perbedaan status, tujuan, nilai dan persepsi.
JENIS-JENIS KONFLIK
Adapun mengenai jenis-jenis konflik, dikelompokkan sebagai berikut :
- Person Rike Conflict: Konflik peranan yang terjadi di dalam diri seseorang
- Inter Rule Conflict: Konflik antar peranan, yaitu persoalan timbul karena satu orang menjabat satu atau lebih fungsi yang saling bertentangan.
- Intersender Conflik: Konflik yang timbul karena seseorang harus memenuhi harapan beberapa orang.
- Intrasender Conflik: Konflik yang timbul karena disampaikannya informasi yang saling bertentangan.
Selain dari jenis-jenis diatas masih ada jenis-jenis yang lain yang saling bertentangan antara lain :
- Konflik dalam diri individu Konflik terjadi bila pada waktu yang sama seseorang memiliki dua keinginan yang tidak mungkin dipenuhi sekaligus.
- Konflik antar individu dalam organisasi yang sama karena pertentengan kepentingan atau keinginan. Hal ini sering terjadi antara dua orang yang berbeda status, jabatan, bidang kerja dan lain-lain.
- Konflik antar individu dan kelompok seringkali berhubungan dengan cara individumenghadapi tekanan-tekanan untuk mencapai konformitas, yang ditekankan kepada mereka oleh kelompok kerja mereka.
- Konflik antar kelompok dalam organisasi yang sama Konflik ini merupakan tipe konflik yang banyak terjadi di dalam organisasiorganisasi.Konflik antar lini dan staf, pekerja dan pekerja.
- Konflik antar organisasi konflik ini biasanya disebut dengan persaingan.
Sumber-Sumber Konflik :
- Kebutuhan untuk membagi (sumber daya-sumber daya)yang terbatas.
- Perbedaan-perbedaan dalam berbagai tujuan.
- Saling ketergantungan dalam kegiata-kegiatan kerja.
- Perbedaan nilai-nilai atau presepsi.
- Kemandirian organisasional.
- Gaya-gaya individual.
SEBAB-SEBAB TIMBULNYA KONFLIK
Setelah terjadi konflik, biasanya ada sumber-sumber yang menjadikan konflik tersebut muncul, secara umum biasanya terjadi karena tersebut dibawah ini:
- Adanya aspirasi yang tidak ditampung.
- Saling ketergantungan tugas.
- Ketergantungan satu arah.
- Ketidakpuasan, perasaan ketidakadilan.
- Distorsi komunikasi.
- Tidak ada pedoman.
- Aturan yang kurang jelas.
- Kurang transparannya beberapa hal.
MENGENDALIKAN KONFLIK
Konflik agar tidak mengarah ke destruksi harus bisa dikendalikan, antara lain dengan cara sebagai berikut:
- Harus sering mengadakan musyawarah.
- Adanya komunikasi dua arah yang enak dan luwes.
- Memberi keadilan pada semua lini.
- Transparan dalam semua hal.
- Ada pedoman yang jelas.
- Ada aturan yang jelas.
- Semua aspirasi dianggap penting dan dikomunikasikan.